Sabtu, 07 September 2013

MENGAPA AKU MENULIS ?

Mengapa aku menulis ?

Dearest : DREAMS SHIP
     Dengan menulis : Aku ingin menguasai hati seseorang. Aku ingin merubah raut wajah para pembacaku. Saat membaca tulisanku, dia mampu tertawa, terhibur, gembira, dsb. Aku ingin membuat perasaannya tersentuh. Saat membaca tulisanku dia terharu, saat membaca tulisanku dia mampu menangis. Lalu tunailah satu tujuan menulisku.
     Dengan menulis : Aku ingin menceritakan banyak hal. Aku ingin dianggap ada. Aku ingin dikenal sebagai seorang penulis. Aku ingin dikenal dengan gaya bahasa dan cerita yang tak terlupakan. Aku ingin berbagi. Berbagi pengalaman kehidupan.” Karena hidup yang memaksa kita untuk tetap selalu hidup.” Kehidupan adalah lembaran-lembaran karya yang tak akan pernah habis tercipta.
     Dengan menulis : aku ingin memotivasi banyak orang dengan tulisan-tulisanku. Tanpa menjatuhkan, meremehkan, dan merendahkan pihak manapun. Dan juga tanpa menggurui tentunya. Lagi-lagi aku ingin tetap dianggap selalu ada.
     Aku ingin menjadi penulis sederhana saja. Namun berkarya besar dan istimewa. Aku ingin menjadi penulis yang produktif.
     Aku ingin dunia bersamaku, merangkulku penuh. Aku ingin semua kalangan berbagi cerita denganku. Aku ingin menjadi pendengar yang baik pula.
     Aku ingin memulai perjuangan tulisan-tulisanku. TAPI AKU TAK PERNAH TAHU BAGAIMANA CARA UNTUK MEMULAI. KARENA JIKA AKU TAHU, MAKA AKU TAHU PULA BAGAIMANA CARA MENGAKHIRINYA.
     Aku ingin membuktikan pada orang yang meremehkanku, bahwa menjadi penulis bukan hanya sekedar mimpi di alam bawah sadarku.
     MENJADI PENULIS ADALAH IMPIAN YANG AKAN SEGERA MENJADI NYATA!


Dearest origamiku.
Salam cinta pendengar terbaikku.

origami







you, my brother. i miss you so much
tak ada yang mampu aku rindukan lagi selain ibu, dan adik kesayanganku.
mereka harapan dan alasan mengapa aku harus tetap bertahan.

Selasa, 04 Juni 2013

Tuhan. Maaf cinta ini tumbuh


                Dan ketika kenyamanan telah mendamaikan hati masing-masing. Perempuan dan laki-laki tak akan pernah bisa berteman, tanpa tedensi untuk saling meletupkan api asmara.

                Mungkin itu perasaan yang selama ini kucoba untuk terus disembunyikan. Menatapmu dengan ragu, gundah, dan segala arang perasaan negatif yang kurasa. Tapi mengapa? Apa memang semua wanita akan mudah terbuai tindakan baik kaum laki-laki? Ataukah wanita sering mengalami gede rasa?
                Aku tak pernah mengerti mengapa aku terlalu bodoh membiarkan perasaan itu masuk dan tumbuh dalam relung-relung hatiku yang kosong. Aku pun tak menyadari telah sejauh ini menjadikan mu idola rahasiaku.
               Kali ini, aku mencoba bangun dari mimpi buruk yang menghukumku untuk segera terbangun dari imajinasi palsu. Ini tak akan menjadi cerita happy ending. Aku yakini itu.
               Tapi Tuhan, tolonglah. Kuatkan imanku terhadapMu. Jangan sampai aku melangkah pada jalan selain jalanMu. Aku memang bukan seseorang yang sempurna, aku pun tak luput dari kesalahan dan dosa. Tapi, kali ini aku mohon. Jangan birkan aku tersesat di jalan kehidupan yang lain.
               Dia tentunya tak pernah mencintai aku, dia tentunya tak pernah menganggapku lebih dari seorang teman. Hanya teman, sahabat, saudara. Ya saudara. Hanya itu kan? Tak lebih. Dia mungkin menaganggapku tak lebih dari seorang adik.
               Dia memang sosok yang selama ini aku tunggu-tunggu. Aku selalu ingin memiliki seseorang yang spesial paket komplit. Yang mampu  dijadikan sahabat, teman curhat, bahkan perlindungan yang lebih dari seorang abang terhadap adik perempuannya.
              Aku tahu rasanya memiliki adik, menjaga melindungi dikala takut menhampiri, dikala sepi aku temani, dikala keraguan datang aku menguatkan. Begitu lah tindak-tanduk yang selalu aku lakukan untuk adikku. Adik satu-satunya.
Lalu aku merasa, dia menjagaku lebih dari seorng abang laki-laki, dia rela berkorban apapun untuk menjagaku. Mendampingiku kemanapun. Bahkan membuat perasaanku ini semakin menampakkan diri.
             Aku tak boleh jatuh cinta padanya.